Ia memaparkan, APBN 2025 disusun dengan asumsi perkembangan dan proyeksi ekonomi tahun 2025 yang dinamis dan penuh ketidakpastian geopolitik. Perekonomian Indonesia di periode 2022 hingga 2024 diperkirakan tumbuh di kisaran 5%.
Sementara itu, inflasi di bulan November 2024 berada di angka 1,55% year on year, termasuk terendah di dunia. Neraca perdagangan Indonesia mencapai surplus 54 bulan berturut-turut.
“Dengan capaian perekonomian yang relatif baik dan stabil hingga 2024 ini, akan menjadi pijakan bagi akselerasi target pembangunan dan pertumbuhan ekonomi yang lebih baik dan lebih tinggi di tahun 2025 dan 5 tahun ke depan,” tegas sang Bendahara Negara.
Menteri Keuangan menjelaskan, dalam APBN tahun depan belanja negara ditetapkan sebesar 3.621,3 triliun rupiah atau meningkat 8,9% dibandingkan APBN 2024. Belanja pemerintah pusat yang mencapai 2.701,4 triliun rupiah ditujukan untuk mendorong program prioritas pemerintah di bidang pendidikan, kesehatan, perlindungan sosial, ketahanan pangan dan energi, serta perumahan.