IPOL.ID – Menjelang pergantian tahun baru, para pedagang kerang, ikan dan cumi di kawasan Pasar Kramat Jati, Jakarta Timur, diserbu pembeli. Mereka ingin turut merayakan malam pergantian tahun dengan berkumpul bersama keluarga, sahabat dan kerabat.
Terpantau pada Senin (30/12/2024) malam saja, Jalan Raya Bogor, Kramat Jati, mengarah Pasar Rebo mengalami kemacetan panjang arus lalu lintas. Begitu juga pada jalur sebaliknya arah Pasar Rebo-Kramat Jati-Cililitan.
Sejak Senin sore kemarin hingga Selasa (31/12/2024), kepadatan arus lalu lintas terjadi di sekitar kawasan Kramat Jati. Para pedagang ikan, cumi, kerang, ayam, daging hingga jagung berjejer di dua bahu jalan di Jalan Raya Bogor. Para pedagang tampak lebih awal mendirikan lapaknya untuk berdagang.
Para pengendara motor, mobil, ojek online hingga Transjakarta terpaksa harus rela melaju pelan bersamaan dengan para pembeli yang menggeliat menyerbu lapak-lapak para pedagang yang menjajakan ikan, kerang dan cumi di lokasi.
Sesekali para pedagang menyirami dagangannya supaya ikan, cumi dan kerang terlihat lebih segar. Hal tersebut dilakukan untuk menarik perhatian para pembeli untuk datang ke lapak dagangan mereka.
Pembeli kerang yakni Joe, 41, warga Matraman, mengatakan, dia membeli kerang hijau dan dara untuk disantap bersama keluarganya di rumah saat momen pergantian malam tahun baru nanti.
“Saya sempat bermacet ria untuk bisa sampai ke Kramat Jati ini untuk membeli kerang dara dan hijau untuk merayakan tahun baru bersama keluarga di rumah,” kata Joe, pada Selasa (31/12/2024).
Dikatakannya, untuk satu kilogram (kg) kerang hijau dia beli seharga Rp15 ribu, dan kerang dara Rp35 ribu/kilogram. Serta bumbu Rp10 ribu untuk tiga bungkus ukuran kecil.
“Tadi sih sempat macet-macetan dari arah perapatan lampu merah Pusat Grosir Cililitan (PGC). Tapi ya senang aja karena ramai juga ternyata,” ujarnya.
Dalam momen pergantian tahun ini, Joe berharap ke depan di Tahun 2025 perekonomian Indonesia bisa stabil dan tambah baik lagi. Kemudian harga kebutuhan bahan-bahan pokok tidak naik dan pajak tidak dinaikkan.
Menurutnya, jika itu terjadi maka dampaknya akan sangat dirasakan baik terhadap dirinya dan warga masyarakat yang ekonominya pas-pasan.
“Tentunya kita semua berharap ekonomi stabil, bahkan harus lebih baik lagi dan harga barang-barang, kebutuhan pokok, makanan dan lain sebagainya tidak naik. Pajak juga kami harap tidak naik ya,” tutup dia. (Joesvicar Iqbal)