IPOL.ID – DPRD DKI Jakarta menyoroti rendahnya tingkat partisipasi masyarakat dalam Pemilihan Gubernur (Pilgub) Jakarta 2024.
Data yang dirilis Komisi Pemilihan Umum (KPU) DKI Jakarta mencatat tingkat partisipasi pemilih pada Pilkada Jakarta 2024 hanya mencapai 58 persen.
“Banyak anak muda yang tidak hadir di TPS,” kata Koordinator Komisi A DPRD DKI Jakarta, Ima Mahdiah di gedung DPRD DKI, Jakarta Pusat, Jumat (6/12/2024).
Karenanya, Ima meminta agar KPU DKI untuk melakukan inovasi guna meningkatkan partisipasi masyarakat, terutama anak muda.
“Beberapa hal yang bisa menjadi masukan ke KPU agar anak muda bisa hadir, contohnya di TPS ada yang menyediakan makanan untuk para pemilih. KPU ke depannya bisa memberikan inovasi,” pintanya.
Kendati begitu, politisi yang berasal dari Fraksi PDI Perjuangan itu mengapresiasi seluruh penyelenggara pilkada 2024. “Kita KPU dan Bawaslu DKI Jakarta yang telah menyelenggarakan Pilkada dengan aman,” jelasnya.
Berbeda, Ketua KPU DKI Jakarta Wahyu Dinata menegaskapihaknya telah melakukan sosialisasi yang masif hingga tingkat kelurahan untuk meningkatkan partisipasi masyarakat.
KPU DKI Jakarta juga telah menyelenggarakan sayembara TPS kreatif untuk mendorong keterlibatan masyarakat dalam pemilihan.
“Kendala partisipasi ini sudah kami antisipasi di awal dengan sosialisasi yang masif,” ucapnya.
Terkait pendistribusian formulir model C pemberitahuan kepada pemilih, Wahyu mengungkapkan, berdasarkan aturan perundang-undangan, pendistribusian menjadi tanggung jawab KPPS yang berkoordinasi dengan RT/RW.
“Merujuk Undang-Undang yang ada, memang yang mendistribusikan KPPS berkoordinasi dengan RT/RW. Ini tanggung jawab kami KPPS untuk mendistribusikan. Jadi menurut peraturannya memang harus didistribusikan KPPS,” tutupnya. (sofian)