IPOL.ID – Menteri Pertahanan Rusia, Andrei Belousov, mengeluarkan pernyataan bahwa negaranya harus bersiap menghadapi kemungkinan perang dengan aliansi militer Pakta Pertahanan Atlantik Utara (NATO) dalam 10 tahun mendatang.
Pernyataan tersebut disampaikan pada Senin (16/12) dalam pertemuan dengan Presiden Vladimir Putin di tengah perang yang masih berkecamuk di Ukraina.
“Kementerian Pertahanan Rusia harus siap untuk setiap perkembangan peristiwa, termasuk kemungkinan konflik militer dengan NATO di Eropa dalam satu dekade mendatang,” katanya dalam rapat bersama Putin seperti dikutip Politico.
Komentar Rusia tersebut muncul ketika Presiden terpilih Amerika Serikat Donald Trump menyerukan agar pertempuran di Ukraina harus segera diakhiri.
“Kami mencoba untuk menghentikan perang, perang yang mengerikan dan mengerikan yang terjadi di Ukraina, Rusia, Ukraina. Kita akan mendapatkan sedikit kemajuan, ini adalah perang yang sulit, perang yang buruk, perang yang buruk,” katanya.
Trump menambahkan bahwa Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy “harus siap untuk membuat kesepakatan.”
Namun Moskow tidak menunjukkan tanda-tanda akan menyerah dalam perlawanan yang dilancarkannya lebih dari dua tahun yang lalu.
Belousov mengatakan bahwa Rusia telah mengambil inisiatif dalam pertempuran dan bertujuan untuk sepenuhnya menaklukkan wilayah Luhansk, Zaporizhzhia, Kherson, dan Donetsk di Ukraina pada tahun depan.
Ia mengklaim bahwa pasukan Ukraina telah kelelahan dan tentara Rusia telah maju dengan cepat di semua lini.
Ia menambahkan bahwa Rusia telah berhasil merekrut lebih dari 427.000 tentara tahun ini – atau rata-rata 1.200 tentara per hari.
Ia juga memperingatkan bahwa Rusia harus bersiap untuk melawan NATO karena ancaman yang ditimbulkan oleh aliansi tersebut.
“Hal ini dibuktikan dengan keputusan yang diambil pada KTT aliansi Atlantik Utara yang diadakan pada bulan Juli tahun ini. Hal ini juga tercermin dalam dokumen-dokumen doktrin AS dan negara-negara NATO lainnya,” tambah sang menteri.
Pada saat yang sama, Putin menyalahkan AS karena “menakut-nakuti orang dengan mitos ancaman Rusia” sambil mengirim “instruktur” untuk membantu Ukraina; tidak ada bukti bahwa sekutu Ukraina mengirimkan instruktur ke negara itu.
“Karena hal ini, Rusia mendekati garis merah, di mana Rusia tidak bisa lagi mundur dan mulai merespons,” kata Putin.
Dia menyalahkan ketegangan dengan Barat pada NATO. “Negara-negara NATO meningkatkan belanja militer dan kehadirannya di dekat perbatasan Rusia. Jumlah tentara Amerika di Eropa telah melebihi 100.000 orang,” kata Putin. (far)