“Setelah berpindah, sekitar pukul 10.00 WIB, tersangka mengajak korban untuk melakukan hubungan intim. Pada pukul 14.00 WIB, korban berpamitan untuk bekerja di warung kopi dan kembali menemui tersangka setelah pulang,” papar IPTU Risna Wijayati, pada Selasa (3/12/2024).
Setelah itu, keduanya kemudian berangkat menuju Desa Lantek Barat, Kecamatan Galis, untuk melakukan pijat pengguguran kandungan, karena korban sedang hamil dua bulan akibat hubungan mereka.
Selama perjalanan, terjadi cekcok mulut antara keduanya terkait kehamilan korban dan rencana untuk menggugurkan kandungan. Korban mengancam akan melaporkan tersangka ke pihak berwajib jika tidak mau bertanggung jawab.
“Merasa tertekan, tersangka menghentikan sepeda motor di tempat sepi dan mengeluarkan senjata tajam yang telah dibawanya. Dengan emosi yang menggebu, tersangka membacok leher korban hingga terjatuh dan terjatuh berlumuran darah,” jelasnya.
Setelah memastikan korban tidak bernyawa, tersangka menyeret jenazah korban ke dalam bangunan bekas pemotongan kayu, membeli bensin, dan membakar mayat korban untuk menghilangkan jejak. Ia kemudian melarikan diri dengan membawa sepeda motor milik korban.