Beberapa analis memperingatkan, meskipun demikian, bahwa tindakan proteksionis yang berlebihan dapat menyebabkan inefisiensi dan membuat bisnis domestik kehilangan motivasi untuk berinovasi.
Hasran, seorang peneliti di Center for Indonesian Policy Studies (CIPS), mengatakan persyaratan komponen lokal terkadang dapat memaksa bisnis untuk memprioritaskan bahan domestik yang lebih mahal daripada impor yang lebih terjangkau.
“Hal ini pada akhirnya menaikkan harga produk. Untuk menghasilkan produk yang kompetitif, industri memerlukan fleksibilitas dalam mencari input berkualitas tinggi dan hemat biaya,” kata Hasran.
“[Selain itu], ketika perusahaan lokal merasa terlindungi, mereka mungkin kehilangan motivasi untuk berinovasi atau bersaing secara global.” (tim/benarnews)