Fajar menambahkan, mengurangi rivalitas dan kesenjangan dalam mutu pendidikan merupakan salah satu fokus utama Kemendikdasmen di bawah kepemimpinan Abdul Mu’ti saat ini.
Di sela-sela kunjungan ke sekolah-sekolah, Fajar juga menjadi khatib Jumat di Masjid At-Taqwa Muhammadiyah Kota Padang, memberikan kuliah umum di Universitas Muhammadiyah Sumatera Barat, dan menghadiri pengukuhan Pengurus Hizbul Wathan (HW) Sumatera Barat. Dalam setiap kegiatannya, ia terus mendorong pentingnya pendidikan berkualitas yang inklusif dan merata bagi seluruh rakyat Indonesia.
“Sumatera Barat memiliki tempat khusus dalam hidup saya. Leluhur saya berasal dari Bukittinggi, dan guru hidup saya, Buya Ahmad Syafii Maarif, adalah tokoh bangsa yang berasal dari Ranah Minang, tepatnya dari Sumpur Kudus,” kata Fajar.
Ia menekankan pentingnya mempelajari sejarah perjuangan dari tokoh-tokoh besar asal Minangkabau seperti Bung Hatta, KH Agus Salim, Tan Malaka, Buya HAMKA, Rohana Kudus, dan Engku Sjafei, hingga tokoh kontemporer seperti Buya Syafii Maarif.