BMKG menilai keberadaan bibit siklon ini dapat memperbesar potensi bencana mengingat cuaca di Indonesia saat ini sudah berada pada musim penghujan yang meningkat sebesar 20 persen dibandingkan kondisi normal.
Apalagi, lanjut Dwikorita, ditambah sejumlah fenomena atmosfer. seperti madden julian oscilliation (MJO), gelombang ekuatorial rossby, gelombang kelvin dan La Nina lemah.
“Kami mengkhawatirkan setelah Sukabumi kondisi ini juga dapat menyebar ke wilayah Cianjur, Garut, Ciamis dan seterusnya hingga ke Banten bagian selatan,” tandas Dwikorita. (Yudha Krastawan)