IPOL.ID – Pembangkit listrik memainkan peran yang sangat penting dalam kehidupan modern, baik bagi individu, masyarakat, industri hingga pembangunan suatu negara.
Listrik adalah kebutuhan dasar masyarakat. Hampir semua aspek kehidupan, seperti penerangan, memasak, pendidikan, komunikasi, penyediaan produk, bergantung pada pasokan listrik yang andal.
Seiring dengan meningkatnya kebutuhan listrik ini pemerintah menghadapi tantangan untuk memastikan pasokannya yang cukup, andal, dan berkelanjutan. Peningkatan kapasitas pembangkit listrik menjadi langkah strategis untuk mendukung kebutuhan energi nasional.
PT Pertamina Geothermal Energy Tbk (PGE) yang menjadi aktor utama pengembangan panas bumi di Indonesia menargetkan agar proyek Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi (PLTP) Lumut Balai Unit II, Sumatera Selatan, dapat beroperasi pada April atau Mei 2025, dengan kapasitas sebesar 55 megawatt (MW).
“Harapannya, pada April atau Mei 2025, aset dari Lumut Balai Unit II ini sebesar 55 MW itu bisa COD (commissioning operation date),” ujar Direktur Keuangan PGE Yurizki Rio dalam keteranyannya di sela Abu Dhabi Sustainability Week (ADSW) yang digelar di Abu Dhabi, Uni Emirat Arab, Selasa (14/1/25).