“Saya mengapresiasi seluruh tim dari PT Angkasa Pura Indonesia atau InJourney Airports. Di Kementerian BUMN, kami melakukan review terhadap proyek-proyek yang dinilai yang tidak efisien di BUMN. Bayangkan efisiensi dari Rp 14 triliun ke Rp1 triliun, tapi tetap mampu mendorong peningkatan kapasitas, ini yang kita dorong dan perbaiki bersama,” kata Erick.
Dengan langkah ini, Erick berharap bandara di Indonesia tidak hanya memenuhi standar internasional, tetapi juga menjadi kebanggaan bangsa yang mampu bersaing di kancah global. (*)