Menurut dia, selama ini rantai pasok kendaraan listrik di tanah air masih ada lubang di antara industri hulu dan hilir (industri antara). “Smelter-nya banyak, industri perakitan EV mulai beroperasi tapi di tengahnya masih belum banyak investasi masuk,” katanya.
Sebelumnya, ia mengatakan ada empat dampak kebijakan terbaru Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump yang mencabut mandat penggunaan kendaraan listrik (EV) di negaranya terhadap ekosistem pengembangan EV di Indonesia.
Dampak tersebut antara lain yakni permintaan mineral kritis untuk bahan baku baterai kendaraan listrik akan menurun, berpalingnya minat investor asal AS, pembiayaan internasional berpotensi macet, serta hilirisasi nikel di tanah air akan didominasi oleh perusahaan asal China.(*)