IPOL.ID – Inggris mendapat kecaman internasional setelah analisis baru dari Royal College of Nursing (RCN) mengungkapkan bahwa pemerintah Inggris telah mengurangi bantuan kesehatan kepada sejumlah negara yang paling rentan di dunia.
Sementara itu, di saat yang sama, Inggris terus merekrut ribuan perawat dari negara-negara tersebut untuk memperkuat sistem kesehatan domestik. Temuan yang dirilis pada Senin (6/1/25) menyoroti ketidaksesuaian kebijakan yang dapat merugikan negara-negara berkembang yang tengah berjuang untuk memperbaiki sistem kesehatan mereka.
Menurut RCN, Inggris telah mengurangi anggaran bantuan kesehatan internasional secara signifikan dalam beberapa tahun terakhir. Negara-negara yang paling terdampak termasuk negara-negara berpendapatan rendah di Afrika, Asia, dan Karibia, yang sangat bergantung pada dukungan luar untuk memperkuat layanan kesehatan mereka, khususnya dalam menghadapi tantangan kesehatan global seperti pandemi, stunting, dan penyakit menular.
RCN menyoroti bahwa kebijakan pengurangan bantuan ini berisiko memperburuk ketimpangan kesehatan global dan memperburuk krisis kesehatan yang sudah ada di banyak negara miskin. Sebagai contoh, negara-negara yang telah mendapatkan dukungan dari Inggris untuk mengatasi HIV/AIDS, tuberkulosis, dan malaria kini menghadapi ancaman serius terhadap kelangsungan program-program vital tersebut.