Soal pemotongan anggaran ini awalnya diprakarsai oleh pemerintah Konservatif di bawah Boris Johnson, yang mengurangi anggaran bantuan luar negeri dari 0,7 persen dari pendapatan nasional bruto (GNI) menjadi 0,5 persen, yang berarti pengurangan sebesar 4 miliar poundsterling (sekitar Rp80,9 triliun).
Pada anggaran bulan Oktober, Partai Buruh memilih untuk mempertahankan pengeluaran yang lebih rendah, yang memicu kritik dari para pendukung pembangunan internasional dan profesional kesehatan.
RCN mendesak pemerintah Partai Buruh untuk membatalkan pemotongan bantuan tersebut, dan fokus untuk meningkatkan penambahan perawat dalam negeri guna mengurangi ketergantungan pada rekrutmen dari luar negeri. (*)