“Kunjungan ini mencerminkan komitmen kuat kedua pihak untuk memperkuat kemitraan strategis komprehensif Indonesia-Jepang dan mengembangkan kerja sama lebih intensif di bidang pertahanan,” kata Prabowo.
Jepang berkomitmen untuk menyediakan bantuan berupa kapal patroli kecepatan tinggi yang akan meningkatkan kemampuan penegakan hukum maritim Indonesia. Dukungan ini akan disalurkan melalui kerangka Official Security Assistance (OSA) Jepang, yang pertama kali diterapkan dalam kerja sama dengan Indonesia.
Laut Natuna Utara, perairan di Laut China Selatan yang kaya akan sumber daya alam dan merupakan jalur pelayaran internasional penting, menjadi salah satu titik fokus kerja sama ini.
Beni Sukadis, pengamat militer dari Marapi Consulting mengatakan kembalinya Jepang memberikan kapal patroli kepada Indonesia sangat terkait dengan situasi di Laut China Selatan.
“Jepang merasa negara-negara Asia Tenggara memiliki hak untuk meningkatkan kapabilitas maritim, melalui Angkatan Laut dan penjaga pantai dalam menjaga kedaulatan negara,” ujar Beni.