Jepang dan China telah lama bersaing untuk mempengaruhi Asia Tenggara, pasar bernilai lebih dari USD3 triliun dengan sekitar 700 juta penduduk. China adalah mitra dagang utama ASEAN, dengan total perdagangan mencapai USD911,7 miliar pada 2023, sementara Jepang berada di posisi keempat, menurut analisis HSBC Holdings Plc.
Analis juga meyakini bahwa Jepang dan Indonesia akan membuat kapal perang atau fregat bersama sebagai bagian dari kerja sama pertahanan antara kedua negara.
Khairul Fahmi, Co-Founder Institute for Security and Strategic Studies (ISESS) mengatakan bahwa dukungan Jepang ini tidak hanya dimaksudkan untuk merespon pelanggaran yang dilakukan oleh China, tetapi lebih sebagai langkah strategis dalam meningkatkan kapasitas penegakan hukum maritim Indonesia secara menyeluruh.
‘’Menurut saya, ini lebih tepat dipandang sebagai bagian dari upaya bersama untuk membangun ekosistem keamanan regional yang lebih kolaboratif melalui kemitraan dengan ASEAN, termasuk memastikan jalur perdagangan yang aman dan bebas dari potensi gangguan,’’ kata Khairul.