Setelah mendapatkan terapi relaksasi, Nurudin akhirnya bisa menenangkan diri dan mengungkapkan rasa leganya. “Saya ikhlas, ini sudah takdir Allah. Terima kasih atas bantuannya,” ujarnya sambil mengusap air mata.
Kompol Wuryanti menjelaskan bahwa terapi relaksasi ini adalah bentuk dukungan psikososial untuk membantu korban mengatasi trauma mereka. “Psikis korban harus dipulihkan segera. Selain fisik, mental mereka juga harus sehat agar bisa bangkit dari kejadian ini,” tambahnya.
Kompol Wuryanti, yang telah tiga tahun menjadi praktisi hypnotherapy, mengatakan bahwa keahliannya diperoleh dari pelatihan ESQ Hypnotherapy dan sertifikasi BNSP. “Ini adalah salah satu wujud nyata pelayanan kami kepada masyarakat, terutama di situasi sulit seperti ini,” ungkapnya.
Rencananya, terapi serupa akan diberikan kepada seluruh korban yang selamat agar mereka tidak mengalami trauma mendalam. “Kami doakan, Semoga korban cepat sembuh dan pulih kembali ” tutup Kompol Wuryanti.
Kasus ini sendiri masih dalam penyelidikan polisi untuk mengungkap penyebab pasti robohnya tiang penyangga tower tersebut. (Yudha Krastawan)