Dalam rapat tersebut, ia juga membahas kebijakan pendukung seperti jadwal pembayaran Tunjangan Hari Raya, penyesuaian hari libur, dan pembenahan infrastruktur transportasi. Hal ini diharapkan dapat memberikan dampak signifikan dalam mengurangi kepadatan serta meningkatkan kenyamanan pengguna jasa transportasi.
Prediksi puncak arus mudik diperkirakan terjadi pada H-3 atau 28 Maret 2025, sedangkan puncak arus balik akan berlangsung pada H+5 atau 6 April 2025. Untuk itu, seluruh sumber daya akan dimaksimalkan, termasuk koordinasi intensif dengan aparat kepolisian dan dinas perhubungan di daerah.
Shelvy Arifin memastikan bahwa ASDP berkomitmen untuk menghadirkan perjalanan yang aman, nyaman, dan terkendali dengan terus mengembangkan teknologi digital dan memanfaatkan seluruh infrastruktur yang tersedia.
Kolaborasi yang erat antara Kementerian Perhubungan dan ASDP menjadi kunci utama dalam mewujudkan Angkutan Lebaran 2025 yang lebih baik.
ASDP berkomitmen untuk terus memberikan pelayanan terbaik, baik melalui inovasi teknologi maupun pengelolaan transportasi yang terintegrasi. Dengan sinergi ini, pemerintah dan BUMN di sektor transportasi berupaya memastikan perjalanan mudik dan balik Lebaran 2025 tidak hanya menjadi momen yang lancar dan aman, tetapi juga memberikan pengalaman yang lebih baik bagi seluruh masyarakat Indonesia.(Vinolla)