Data sementara tercatat, 1.006 rumah terdampak tersebar pada empat desa di dua kecamatan. Banjir juga membawa material lumpur melimpas pada jalan raya yang menghubungkan Semarang-Grobogan.
Berdasarkan dua kejadian di atas, Suharyanto dalam arahannya menyampaikan beberapa upaya yang dapat dilakukan dalam fase tanggap darurat. Dalam hal ini, upaya penyelamatan dan evakuasi menjadi fokus utama bagi warga terdampak.
“Saat fase tanggap darurat, yang utama penyelamatan evakuasi masyarakat korban dan pengungsi, karena dalam kondisi ini warga yang terdampak sangat memerlukan bantuan terutama pada Golden Time Periode penanganan bencana,” imbuh Suharyanto.
Jika melihat dampak pada kedua wilayah, tercatat beberapa tanggul jebol, bangunan sarana dan prasarana vital terdampak, salah satunya jembatan.
Kepala BNPB juga menekankan bahwa perbaikan fungsi fasilitas penunjang bakal segera diperbaiki untuk memobilisasi bantuan dalam hal upaya penanganan darurat.
“Mengenai jembatan rusak, sudah kita perintahkan untuk segera diperbaiki dengan menggunakan jembatan sementara atau jembatan Bailey, karena dalam hal tanggap darurat akses maupun mobilitas ini penting untuk menunjang percepatan penanganan darurat dilapangan,” kata Suharyanto.