Menurutnya, meskipun usulan kuota dari Pemprov DKI kepada Direktorat Jenderal Minyak dan Gas (Dirjen Migas) semula lebih tinggi 4% dibandingkan tahun 2024, namun kuota LPG Subsidi untuk Jakarta di 2025 lebih kecil dari realisasi penyaluran LPG di 2024.
“Usulan kita ke Dirjen Migas sebenarnya lebih besar, sekitar 4% dibandingkan tahun 2024. Namun, kuota LPG subsidi untuk Jakarta di 2025 lebih kecil dari realisasi penyaluran LPG subsidi di 2024 (ada pengurangan sekitar 1,6%), ujar Hari Nugroho kepada wartawan, Rabu (29/1/2025).
Menurut Hari, pengurangan kuota ini terjadi karena jumlah kuota LPG subsidi untuk Jakarta di 2025 lebih kecil dibandingkan realisasi penyaluran LPG pada tahun 2024. Kuota awal yang disetujui untuk Jakarta pada 2025 adalah 407.555 metrik ton (MT), sedangkan realisasi penyaluran LPG pada 2024 mencapai 414.134 MT.(sofian)