IPOL.ID – Rencana Menteri BUMN, Erick Thohir menutup Stasiun Karet yang berada di kawasan Jakarta Pusat dikarenakan jaraknya dinilai terlalu dekat dengan Stasiun BNI City mendapatkan penolakan dari legislator di Kebon Sirih.
Upaya mempertahankan Statiun Karet itu disampaikan Komisi B DPRD DKI Jakarta, Wa Ode Herlina.
Legislator dari Fraksi PDIP itu mengaku tidak setuju soal penutupan operasional Stasiun Karet, Tanah Abang, Jakarta Pusat.
Menurutnya, letak Stasiun Karet sangat strategis karena dekat dengan kawasan perkantoran, apartemen, perguruan tinggi, sekolah, hingga pasar.
Hal ini ditambah lantaran Stasiun Karet melayani berbagai rute KRL, seperti Karet-Bekasi, Karet-Cikarang, Karet-Angke, Karet-Kampung Bandan, Karet-Manggarai, Karet-Tambun, dan Karet-Duri.
“Karena kan warga tuh sudah nyaman ya, turun di situ. Banyak banget loh yang disitu. Meskipun padat, mereka turun di situ tuh ke sana, ke sini ya, naik dari situ. Atau mungkin diakalin apalah gitu, kalau menurut saya enggak usah ditutup ya,” kata Wa Ode kepada wartawan di Gedung DPRD DKI, Kebon Sirih, Jakarta Pusat, Selasa (7/1/2024).
Penutupan stasiun Karet dalam upaya efisiensi layanan, penumpang di Stasiun Karet dapat berpindah ke Stasiun BNI City atau Stasiun Sudirman untuk mendukung ekosistem Kereta Bandara.
Menteri BUMN Erick Thohir mengatakan, langkah ini dilakukan sebagai upaya mengoptimalkan ekosistem perkeretaapian, salah satunya operasional kereta bandara.
“Ini yang tadi dibilang kan bagaimana membangun ekosistem seperti tadi. Mungkin di (stasiun) Karet, ditutup,” ucap Erick.(sofian)