Selain itu, anggota BRICS juga telah mencanangkan bank multilateral, bernama The New Development Bank, yang perlu dipelajari apakah bank tersebut dapat membiayai pembangunan, termasuk untuk Indonesia.
Dengan keanggotaan penuh Indonesia dalam BRICS, pemerintah juga harus memutuskan kementerian yang bertanggung jawab untuk diplomasi negara dalam forum itu.
Pada bagian lain, Mari Elka Pangestu menyentil soal bergabungnya Indonesia sebagai anggota penuh aliansi BRICS tidak perlu dikhawatirkan dampaknya terhadap hubungan bilateral Amerika Serikat dan presiden terpilih Donald Trump.
Menurut Mari Elka, diplomasi Indonesia yang menganut politik bebas aktif membuat negara bisa bekerja sama dengan berbagai pihak dan tidak terafiliasi dengan hanya satu forum multilateral saja. “Tidak harus khawatir karena kita kan istilahnya bebas aktif ya. Kita boleh kerja sama dengan berbagai pihak dan kita tidak mengganggu kepentingan AS,” kata Mari Elka saat ditemui di Istana Kepresidenan Jakarta, Selasa (7/1) malam.