Ikeu menuturkan kebiasaan menyebut makanan Indonesia sebagai makanan tradisional membuat anak-anak tidak mau mengonsumsi pangan lokal. “Nah, makanan kita itu adalah makanan budaya Indonesia. Dan budaya Indonesia juga bukan hanya tradisional, banyak yang kontemporer. Banyak yang kontemporer, yang kekinian,” katanya.
Sementara, Direktur Jenderal Kesehatan Primer dan Komunitas Kemenkes, Maria Endang Sumiwi menjelaskan, saat ini tantangan dalam pola konsumsi berubah. Dahulu masalahnya adalah makanan yang sulit, namun sekarang masalahnya adalah pilihan yang terlalu banyak.
Maria menyoroti tiga masalah nutrisi yang ada di Indonesia, yakni nutrisi yang kurang, defisiensi mikronutrien, dan kelebihan berat badan, termasuk obesitas. Oleh karena itu, katanya, penting untuk meningkatkan kesadaran tentang memilih makanan yang bergizi untuk dikonsumsi guna menangani isu-isu tersebut. (*)