Analyst Reku, Fahmi Almuttaqin mengatakan terkoreksinya pasar kripto dan Saham AS tersebut dipicu meningkatnya kekhawatiran investor terhadap potensi meningkatnya tekanan inflasi AS, yang mungkin dapat membuat The Fed tidak lagi melanjutkan penurunan suku bunga pada pertemuan FOMC akhir bulan ini.
“Indikasi inflasi yang meningkat terlihat pada beberapa data ekonomi yang dirilis tadi malam, di antaranya seperti aktivitas sektor jasa yang melonjak ke level tertinggi dalam hampir dua tahun terakhir, defisit perdagangan yang melebar sebesar USD4,6 miliar menjadi USD78,2 miliar, dan jumlah rekrutmen tenaga kerja yang turun USD125.000 menjadi USD5,269 juta,” papar Fahmi, mengutip Jumat (10/1/2025).
Aktivitas sektor jasa di Amerika Serikat meningkat pada bulan Desember, menunjukkan kondisi permintaan yang masih kuat.
“Namun, biaya input untuk bisnis jasa juga melonjak, yang mengindikasikan kondisi inflasi yang masih tetap tinggi. Laporan Institute for Supply Management (ISM) menunjukkan bahwa indeks PMI sektor jasa naik dari 52,1 pada November menjadi 54,1 di Desember, melampaui perkiraan ekonom yang memproyeksikan angka 53,3. Indeks harga yang dibayarkan (prices paid) untuk sektor jasa melonjak dari 58,2 di bulan November menjadi 64,4 di Desember, yang merupakan level tertinggi sejak Februari 2023. Kenaikan tersebut menyoroti tantangan inflasi yang masih kuat sejalan dengan pandangan The Fed untuk mengurangi pelonggaran di tahun ini,” lanjutnya.