Di sisi lain, kondisi neraca perdagangan AS juga tidak kalah mengkhawatirkan, meskipun masih berada pada kondisi yang cukup stabil. “Pelebaran defisit yang disebabkan oleh peningkatanpresiden AS terpilih, Donald Trump, untuk menaikkan tarif, yang jika terjadi, memiliki potensi signifikan untuk turut mendorong kenaikan inflasi,” tambahnya.
Kenaikan tarif impor, apabila diberlakukan dapat turut berdampak pada sektor tenaga kerja.
Data pasar tenaga kerja AS pada November 2024 yang dirilis malam tadi menunjukkan pertumbuhan rekrutmen pekerja yang mulai melambat dengan turunnya jumlah rekrutmen sebesar 125.000, meskipun jumlah lowongan pekerjaan mengalami peningkatan sebesar 259.000 menjadi 8,098 juta.
“Situasi tersebut mungkin mengindikasikan meningkatnya kehati-hatian para pelaku usaha di tengah outlook ekonomi yang beragam saat ini,” katanya.
Potensi Katalis Positif
Rilis data inflasi CPI AS pada 15 Januari pekan depan akan menjadi momentum krusial menjelang penentuan kebijakan suku bunga AS pada 29 Januari mendatang.