Sementara, Ketua LF PBNU Sirril Wafa menekankan pentingnya pemahaman dalam metode hisab dan rukyat. “NU tidak hanya menggunakan rukyat, tetapi juga hisab dengan tingkat akurasi tinggi sebagai bagian dari metode penetapan awal bulan hijriah,” kata dia.
Sirril menjelaskan PBNU telah mengadopsi metode Qath’iyu al-Ruqyah, yang memungkinkan penetapan awal bulan hijriah jika elongasi hilal mencapai 9,9 derajat, menggantikan metode sebelumnya menggunakan rukyat murni. (*)