Jenderal bintang satu itu menjelaskan bahwa makin marak dan banyaknya teknologi AI untuk membuat video deepfake, pihaknya melakukan patroli siber.
Hasilnya, ditemukan video deepfake yang menggunakan video pidato pejabat negara seperti Presiden RI Prabowo Subianto dan Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka, serta sejumlah publik figur lainnya di Indonesia.
Dalam video tersebut, kata dia, disebarkan informasi yang tidak akurat ataupun palsu, terlebih beberapa video untuk melakukan penipuan. “Jika hal ini terus dibiarkan akan mem-framing dan memanipulasi opini negatif publik terhadap pemerintahan Bapak Presiden Prabowo Subianto dan kabinetnya,” ucapnya.
Oleh karena itu, Dittipidsiber Bareskrim Polri bekerja sama dengan Kemenkomdigi dalam hal patroli siber serta aspek sosialiasi demi mencegah munculnya video deepfake serupa.
“Tim kami di patroli siber, akan memberikan masukan ke Komdigi untuk memberikan literasi digital terkait adanya deepfake ini sehingga akan dilakukan viralisasi terkait pembelajaran bahwa ini adalah hoaks dan yang benar yang mana. Kami koordinasi dengan Kementerian Komdigi untuk mencegah supaya tidak berkelanjutan korbannya,” terangnya.