Pada pertemuan Menperin dan Menaker, dibahas pula tentang kondisi sektor-sektor industri yang sedang rentan terhadap tekanan dari dinamika politik dan ekonomi global saat ini, serta sektor-sektor industri yang mempunyai potensi tumbuh lebih tinggi ke depannya. “Bahkan, kami telah memetakan dari 40 perusahaan yang menyerap tenaga kerja terbanyak di Indonesia, termasuk sektor mana yang menjadi ujung tombak dalam penyerapan tenaga kerja di Indonesia,” ungkap Agus.
Menaker Yassierli menyampaikan, Kemenperin memiliki peranan penting dalam memberikan masukan kepada Kemnaker dalam mengelola ketenagekerjaan di Indonesia. “Oleh karena itu, kami butuh data terkait kondisi sektor industri manufaktur saat ini. Alhamdulillah, kami mendapatkan data yang lengkap, terkait progres data industri per bulan, yang ekspansi dan kontraksi,” tuturnya.
Kemnaker juga berharap dukungan dari Kemenperin dalam upaya membentuk lembaga produktivitas nasional. “Akan ada pembicaraan yang lebih teknis untuk bisa menggagas dan menggulirkan gerakan peningkatan produktivitas nasional, terutama di sektor industri manufaktur,” imbuhnya,