IPOL.ID – PT Indofood Sukses Makmur Tbk Divisi Bogasari mencanangkan Gerakan Mutu di lingkungan perusahaan. Melalui Gerakan Mutu ini, karyawan dipacu untuk terus berpikir dan bertindak inovatif dan kreatif dalam menjalankan pekerjaan sehari-hari.
“Makanya dibentuklah Kelompok Kerja Mutu (KKM) di tingkat departemen untuk menuangkan ide dan gagasan inovatif serta langkah-langkah improvement untuk kemajuan perusahaan,” terang Bobby Ariyanto, Ketua Bogasari Quality Steering Committee (BQSC) yang menjadi wadah organisasi gerakan mutu Bogasari, Minggu (26/1/2025).
Seperti yang tampak pada Konvensi Mutu Nasional Bogasari 2024 berlangsung selama 2 hari, 21-22 Januari 2025 di Cibitung dan mengangkat tema Innovation For A Greener Tomorrow atau Inovasi Untuk Masa Depan yang Lebih Ramah Lingkungan.
Sebanyak 11 KKM melibatkan 50 lebih karyawan Bogasari dari 4 pabrik antara lain, Jakarta, Surabaya, Cibitung, Tangerang, dan 1 dari grup Bogasari yang bergerak di bidang kemasan bernama PT Inti Abadi Kemasindo (IAK) berlokasi di Citeureup, Bogor, Jawa Barat.
Seluruh KKM ini berkompetisi menghasilkan solusi dan terobosan atas temuan masalah di lapangan. Solusi dan langkah terobosan dilakukan 11 KKM ini sudah diuji dan diterapkan di lapangan,.
Setelah itu dilaporkan dalam satu makalah serta dipresentasikan di hadapan 3 dewan juri eksternal merupakan para ahli dari berbagai perusahaan di luar Bogasari.
Sebelum lolos ke tingkat nasional, 11 KKM ini menjalani seleksi di pabrik masing-masing yang jumlahnya beragam.
“Kita mengangkat tema Innovation For A Greener Tomorrow sebagai komitmen Bogasari tuk mendorong sektor industri yang terus mengembangkan teknologi dan proses ramah lingkungan serta hemat energi untuk menjaga keberlanjutan hidup dan menciptakan masa depan bumi lebih hijau. Makanya tema dan karya inovasi para karyawan Bogasari yang berkompetisi dalam Konvensi Mutu ini adalah seputar penghematan energi ramah lingkungan, pengurangan polusi, pengelolaan limbah dan emisi ramah lingkungan, serta food safety atau keamanan pangan” ungkap dia.
Bobby menegaskan, persaingan industri saat ini bukan lagi hanya soal profit dan efisiensi, tapi juga berkompetisi dalam mengelola lingkungan lebih baik, mulai dari proses produksi sampai pada output.
Bagi dunia industri biaya-biaya pengelolaan energi dan lingkungan ke depan akan semakin mahal. Perusahaan juga harus aktif dalam mengurangi gas emisi untuk kelestarian lingkungan hidup lebih baik ke depannya sebagai bagian dari perwujudan industri yang menjalankan ESG (Environmental, Social, and Governance).
“Untuk itulah dibutuhkan inovasi yang harus menjadi budaya di lingkungan kerja, bagi Bogasari salah satunya melalui gerakan kelompok kerja mutu. Melalui kegiatan KKM ini karyawan ditantang untuk terus berpikir dan bertindak produktif dan inovatif,” jelasnya.
“Apalagi saat ini ada 80 KKM di Bogasari melibatkan 400 karyawan. Melalui 400 karyawan ini akan semakin menyebar ide-ide kreatif dan berpikir analitik dalam mencari solusi inovatif dalam setiap pekerjaan,” tambah Bobby yang juga Senior Vice President (SVP) Manufacturing Bogasari.
Kesebelas KKM yang berkompetisi dalam Konvensi Mutu Bogasari 2024 yang baru bisa digelar 21-22 Januari kemarin adalah KKM EPRO-C dan Palu dari pabrik Bogasari Cibitung; KKM Flash, Thermos, Brotherhood dari Surabaya, KKM Opex, X-40 dan Anggrek dari pabrik Jakarta, KKM Sari Manis dari pabrik Tangerang, serta KKM New Contech dari IAK Citeureup.
Sementara, Ketua Panitia Konvensi Mutu 2024 dari pabrik Bogasari Cibitung, Karen Miranda mengungkapkan, kesebelas KKM harus mengikuti seleksi selama 2 hari yaitu presentasi khusus di hadapan 3 juri dan hari ke-2 presentasi di hadapan tamu undangan di dalamya dihadiri Manajemen Bogasari dan Direktur PT IAK.
“Ketiga juri dari luar Bogasari ini guna menjaga objektif dan memperkaya dari perspektif sebagai ahli dan dari perusahaan berbeda,” tandasnya.
Mereka adalah Syamsul Arifin dari PT Toyota Motor Manufacturing Indonesia, Sri Prahyoto dari Komite Total Quality Mangement dan Juri TKMPN ((Temu Karya Mutu dan Produktivitas Nasional), dan Ahmad Setiawan merupakan Auditor di berbagai sertfikasi industri dan konsultan.
Ketiga juri itu tidak hanya memberikan penilaian tetapi juga masukan kepada seluruh KKM untuk melahirkan inovasi di ajang Konvensi Mutu 2025 nanti.
Hasil penilaian dewan juri, 2 dari 3 KKM pabrik Bogasari Cibitung berhasil menggondol 2 gelar sekaligus yakni Juara 1 (KKM E-PRO C) dan Juara 3 (KKM PRODSU). Sedangkan gelar Juara 2 diraih KKM FLASH dari pabrik Bogasari Surabaya. Selain meraih piala dan sertifikat, total hadiah uang tunai yang diraih ketiga juara sebesar Rp37 juta.
“Kegiatan ini merupakan langkah positif buat kami menuntun ke tujuan visi besar Bogasari dalam mengembangkan kinerja dan kualitas kerja sehingga Bogasari jadi tempat lebih baik tuk lebih maju lagi ke depannya. Melalui ajang Konvensi Mutu 2024 ini kami dari masing-masing pabrik bisa berbagi inovasi dan pengetahuan sekaligus berkolaborasi melakukan perubahan,” tutup Riefky Diwjaya selaku Chairman QIT (Quality Improvement Team) Bogasari Cibitung. (Joesvicar Iqbal)