IPOL.ID – Tingkat kebakaran di Jakarta sepanjang 2024 mengalami penurunan. Total ada 788 kasus kebakaran. Angka ini mengalami penurunan sebesar 8,8 persen dibandingkan tahun sebelumnya.
Pelaksana tugas (Plt) Kepala Dinas Gulkarmat DKI Jakarta, Satriadi Gunawan mengatakan, turunnya jumlah kasus kebakaran tidak terlepas dari upaya bersama jajaran Pemprov DKI Jakarta dalam melakukan sosialisasi dan edukasi kepada masyarakat.
“Penurunan ini merupakan hasil intensifikasi kampanye pencegahan kebakaran,” kata Satriadi, Rabu (8/1/2025).
Dibeberkan dia, dari 788 kasus kebakaran, korsleting listrik tetap menjadi penyebab utama kebakaran, yakni 540 kasus pada 2024. Jumlah tersebut juga lebih rendah dibanding tahun 2023 yang mencapai 607 kasus.
Selain itu, kebakaran akibat tabung gas juga turun dari 116 kasus pada 2023 menjadi 32 kasus pada 2024. Dari segi kerusakan, rumah tinggal paling banyak terdampak dengan 1.382 unit rusak pada 2024, disusul bangunan semi permanen (487 unit) dan kios/ruko (440 unit).
Satriadi menyebut, Dinas Gulkarmat bersama Organisasi Perangkat Daerah (OPD) dan instansi terkait terus memberikan pelatihan tanggap darurat, “simulasi penanganan kebakaran dan penyuluhan bahaya korsleting listrik serta penggunaan tabung gas yang aman,” katanya.
Pihaknya menargetkan angka kejadian kebakaran dapat terus ditekan melalui kolaborasi antara pemerintah, masyarakat dan pemangku kepentingan lainnya.
“Kesadaran masyarakat dalam mematuhi protokol keselamatan kebakaran dinilai menjadi kunci utama untuk menciptakan lingkungan yang lebih aman,” tandasnya. (sofian)