Dia pun mengingatkan bahwa baik pesantren modern maupun pesantren salafiyah atau tradisional harus menekankan kepada pengabdian bagi bangsa dan negara.
“Intinya adalah satu, bagaimana para santri, para alumni, para santri itu bisa memberi pengabdian yang baik kepada bangsa dan negara karena akhirnya negara ini harus diisi oleh orang-orang terbaik yang ikhlas, yang bersumber dari mana pun,” ucap dia.
Terkait potensi besar pengembangan SDM, Wakil Ketua MPR RI Hidayat Nur Wahid pun mengingatkan akan tantangan besar pada degradasi moral generasi muda bangsa Indonesia.
“Judi online dan narkoba adalah dua tantangan paling berat yang mesti kita selesaikan melalui penguatan kerjasama seperti ini,” ujarnya.
Adapun Ketua ASFA Foundation Komjen Syafruddin menjelaskan bahwa pembangunan SDM ke depan mesti disiapkan dengan serius dan dikerjakan secara bersama-sama dalam semangat sinergi dan kolaborasi.
Ia juga menekankan pentingnya peran lembaga filantropi guna mendukung gerakan penguatan SDM ini. Acara tersebut dihadiri oleh lebih dari 350 kiai pengasuh pesantren dari seluruh Indonesia, sivitas akademika, dan sejumlah duta besar negara Timur Tengah.(*)