“Jika ada dosen yang hobinya adalah pengabdian, silakan, kenapa tidak? Itu adalah passion-nya, tidak perlu dipaksa ke bidang lain. Yang memiliki passion dalam mengajar, silakan fokus pada pendidikan, yang memiliki passion dalam riset, silakan meneliti. Yang passion-nya mengerjakan proyek untuk masyarakat juga dipersilakan, selama itu memberikan manfaat,” ujarnya.
Dalam kesempatan tersebut, Menteri Satryo juga memaparkan tentang cita-cita Presiden RI Prabowo Subianto untuk mewujudkan swasembada pangan, di mana hal itu menjadi bahan diskusi antara Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi, juga Kementerian Pertanian.
Ia bercerita bahwa banyak di antara dosen di perguruan tinggi di Indonesia yang enggan melakukan riset di bidang pertanian, sebab dinilai tidak dapat masuk ke indeks Scopus, yang menjadi syarat seorang dosen untuk diangkat menjadi guru besar.
Oleh karena itu, Satryo menyebutkan dirinya tidak lagi mewajibkan penelitian terindeks Scopus sebagai syarat pengangkatan guru besar, asalkan para dosen menghasilkan temuan yang relevan dan berdampak besar bagiu kemajuan bangsa.