IPOL.ID – Stunting atau kondisi gagal tumbuh pada anak akibat kekurangan gizi kronis menjadi masalah serius yang dihadapi Indonesia. Berdasarkan data terbaru, sekitar 24% anak balita Indonesia mengalami stunting, angka yang jauh di atas standar WHO yang seharusnya tidak lebih dari 20%.
Stunting tidak hanya berdampak pada kesehatan anak dalam jangka pendek, tetapi juga berpengaruh pada perkembangan fisik dan kognitif mereka serta produktivitas masa depan. Untuk mengatasi masalah ini, diperlukan pendekatan yang holistik dan terkoordinasi antara pemerintah, masyarakat, dan sektor swasta.
Wakil Menteri Kependudukan dan Pembangunan Keluarga (Wamendukbangga) sekaligus Wakil Kepala BKKBN, Ratu Ayu Isyana Bagoes Oka saat melakukan kunjungan kerja ke Sumatera Barat (Sumbar) menyempatkan memonitor langsung perkembangan stunting di Kabupaten Agam dan Kota Bukittinggi, Sabtu (25/1/25).
Wamendukbangga didampingi Kepala BKKBN Sumbar Mardalena Wati Yulia mengunjungi beberapa titik keluarga berisiko stunting dan pelayanan keluarga berencana di Kabupaten Agam dan Kota Bukittinggi.