Pemerintah Trump juga berniat mengenakan biaya tambahan untuk penggunaan kapal dagang buatan China yaitu agar sebagian produk AS diangkut menggunakan kapal buatan dalam negeri sebagai upaya membendung China dalam industri perkapalan global.
China saat ini menguasai hampir 50 persen kapasitas pembuatan kapal global, didorong oleh permintaan domestik yang tinggi. Armada kapal dagang China diperkirakan bernilai 255,2 miliar dolar AS (sekitar Rp4,16 kuadriliun) pada Januari 2025, menjadikannya yang terbesar di dunia.
Jepang berada di peringkat kedua dengan 231,4 miliar dolar AS (sekitar Rp3,77 kuadriliun), sementara AS menempati peringkat keempat dengan 116,4 miliar dolar AS.(*)