Menurut Teguh, selama ini banyak pemahaman salah dari masyarakat yang sering membuat pernyataan gajah masuk ke pemukiman warga. “Bukan gajah masuk kebun, tapi habitatnya yang sudah menjadi kebun,” katanya.
Salah seorang warga Jambi, Dian Kaprawi saat berada di KEE, Desa Muaro Sekalo, Kecamatan Sumay, Kabupaten Tebo, Minggu, mengatakan untuk menemukan kelompok gajah liar di tempat ini tidak sulit, gajah di sini seperti sudah menyatu dengan masyarakat. “Sudah seminggu di sini, setiap hari selalu berjumpa gajah liar,” katanya.
Ia menyebut ada lima gajah jinak yang dikendalikan oleh mahout (pawang gajah), tugas mereka menghalau gajah liar yang masuk ke pemukiman dan perkebunan masyarakat. “Di dalam sini (Muaro Sekalo), ada gajah khusus yang dikendalikan pawang untuk mengusir gajah liar yang mendekati perkampungan,” kata Dian. (*)