Presiden Ukraina Zelensky secara terbuka menyatakan, negaranya tidak akan menerima apapun hasil perundingan AS-Rusia jika Ukraina tidak dilibatkan. Hal ini kemudian berdampak terhadap terjadinya ketegangan antara Zelensky dan Trump. Keduanya lalu terlibat saling serang, Zelensky menyebut Trump telah diselimuti disinformasi Rusia akibat pernyataan Trump yang menyebut Ukraina yang memulai perang dengan Rusia karena Ukraina memprovokasi Rusia dengan ngotot ingin menjadi anggota pakta pertahanan NATO dan hal tersebut tidak dikehendaki Rusia.
Pernyataan Zelensky kemudian dibalas Trump dengan menyebut Zelensky sebagai diktator, penguras uang AS, dan presiden yang buruk.
Sadar bahwa posisi Ukraina semakin melemah, setelah ketegangannya dengan Trump mencuat ke permukaan, Zelensky mulai melunak dengan bersedia merancang perjanjian dengan Amerika Serikat guna mempererat hubungan AS-Ukraina. Salah satu isinya adalah mengizinkan AS mendapat akses ke cadangan mineral—tanah jarang Ukraina, seperti nikel, grafit, litium, galium, titanium, indium.