“Setelah menggunakannya (ALMA), kami tidak perlu menyalakan mesin karena tinggal colok saja untuk penerangan kapal selama proses bongkar muat ikan. Sehingga dapat menekan biaya operasional untuk membeli bahan bakar. Penggunaan ini terbukti dapat menurunkan biaya operasional hingga 70 persen,” ungkap Hutagalung melalui keterangan tertulis, Sabtu (1/2/2025).
Dukungan terhadap program ini juga diperoleh dari Kepala Dinas Perhubungan Provinsi Nusa Tenggara Barat, Lalu M Faozal yang menyatakan bahwa Electrifying Marine berdampak positif bagi lingkungan dan perekonomian usaha masyarakat di wilayahnya.
“Kami pastinya akan mendorong kemudahan pelayanan kepada masyarakat. Apalagi terbukti bahwa penggunaannya tersebut menimbulkan dampak yang positif, baik dari sisi lingkungan maupun dari biaya operasional. Pemerintah akan mendorong lebih baik lagi dan sekarang menjadi tugas bersama kita untuk memfasilitasi,” ujarnya pada Maret tahun lalu.
Direktur Utama PLN, Darmawan Prasodjo menegaskan komitmen PLN untuk memberikan pelayanan listrik terbaik bagi seluruh pelanggan di tanah air. Termasuk sektor kelautan dan perikanan yang bertujuan untuk mendukung pertumbuhan ekonomi nasional.