Kala disinggung soal polemik penolakan BPI Danantara oleh sekelompok orang, Fauka menilai jika mereka yang menolak adalah mereka yang selama ini menggerogoti BUMN.
Kalau ada yang tidak setuju dan menyerang program ini, itulah mereka-mereka yang kenyang makan uang BUMN. Karena kebocoran dalam BUMN disinyalir digunakan untuk kepentingan pribadi dan kelompok, makanya mereka tidak suka dengan kebijakan ini.
“Jadi yang menghembuskan isu gak jelas itu ya tikus-tikus BUMN, yang dengan adanya program ini piring makan mereka terancam hilang, karena program ini menutup potensi kebocoran dana di BUMN,” tegas Fauka.
Dia juga mengajak warga untuk bersama mendukung kehadiran BPI Danantara, agar para tikus yang selama ini menggerogoti uang BUMN bisa musnah.
“Jadi progran ini bertujuan untuk menyelamatkan kebocoran uang di BUMN, agar tikus-tikus itu tidak bisa lagi makan uang rakyat. Ini kan tujuan mulia. Mari kita sambut kebijakan ini dengan sukacita,” tukasnya.
Dikatakannya, kehadiran BPI Danantara juga diyakini akan menjadi angin segar bagi masyarakat. Sebab, uang kebocoran yang selama ini terjadi di BUMN bisa dialokasikan untuk kepentingan masyarakat serta menyukseskan program-program presiden yang pro terhadap rakyat.