IPOL.ID – Hilirisasi industri dapat menjadi daya ungkit utama dalam mencapai pertumbuhan ekonomi sebesar 8 persen. Dengan meningkatkan nilai tambah produk dalam negeri sebelum diekspor, hilirisasi tidak hanya memperkuat daya saing industri nasional tetapi juga menciptakan lapangan kerja, meningkatkan investasi, serta mengurangi ketergantungan pada komoditas mentah.
Pemerintah telah mendorong hilirisasi di berbagai sektor, seperti pertambangan, perkebunan, dan perikanan, guna meningkatkan kontribusi industri manufaktur terhadap Produk Domestik Bruto (PDB).
Dengan strategi yang tepat, termasuk insentif bagi investor dan pembangunan infrastruktur pendukung, hilirisasi dapat mempercepat pertumbuhan ekonomi menuju target 8 persen per tahun.
Anggota Komisi XII DPR RI Christiany Eugenia Tetty Paruntu pun berpendapat, hilirisasi dapat menjadi daya ungkit untuk mencapai pertumbuhan ekonomi 8 persen.
“Agenda hilirisasi ini akan menjadi daya ungkit untuk mencapai pertumbuhan ekonomi mencapai 8 persen dan mentransformasi ekonomi Indonesia menjadi negara maju nantinya,” kata Tetty di Jakarta, Senin (17/2/25).