Selain itu, penghematan energi hingga tujuh persen dapat dicapai melalui pembakaran yang optimal,dan tujuh persen selanjutnya dapat dihemat dengan memanfaatkan kembali panas dari udara pembakaran untuk memanaskan air untuk pembangkitan uap atau udara pembakaran.
CEO PT Harapan Kurnia, William Jasen Kurnia, mengatakan untuk beralih ke teknologi pewarnaan dan energi yang lebih ramah lingkungan perlu dilakukan secara bertahap. “Pada tahap menengah, efisiensi proses teknis harus ditingkatkan, sedangkan langkah besar ke depan adalah transisi dari batu bara ke energi alternatif serta penerapan inovasi pewarnaan tentu membutuhkan investasi lebih besar,” ujar William. (*)