“Kekurangan saldo e-tol mempengaruhi animo pergerakan masyarakat pada malam hari, termasuk antrian SPKLU, kehabisan BBM di jalan, kendaraan rusak, dan lain-lain,” imbuhnya.
Korlantas juga memberikan penekanan untuk kerusakan jalan berlubang yang harus diselesaikan oleh instansi terkait. Selain itu, pengaturan pasar tumpah dengan imbasnya yang bisa mengganggu perjalanan masyarakat yang mudik.
Termasuk merumuskan manajemen lalu lintas, seperti contraflow, one way, pengalihan arus, dan penempatan anggota atau tim urai serta penambahan rambu-rambu dan kanalisasi juga menjadi bagian dari rekomendasi.
Terakhir, dalam pengelolaan sejumlah kerawanan yang diprediksi selama pelaksanaan arus mudik dan balik lebaran 2025, Korlantas Polri akan berkoordinasi dengan stakeholder untuk merumuskan lebih komprehensif agar masyarakat Indonesia bisa lancar dalam menikmati libur panjang dan lebaran 2025 ini.
“Kami akan merekomendasikan kepada pemerintah agar dilakukan pembatasan kendaraan sumbu tiga, serta merekomendasikan WFA (Work From Anywhere) dan mungkin gage (ganjil-genap). Kolaborasi dan rapat koordinasi ini diharapkan dapat mempersiapkan operasi ketupat dengan komprehensif dan baik,” tutup Kakorlantas. (ahmad)