Adapun 10 produk unggulan Indonesia di pasar Mesir pada 2024 yaitu minyak sawit dan turunannya, biji kopi, kendaraan roda empat, kayu, besi, kelapa dan olahannya, tekstil benang, minyak nabati, elektronik, serta ban kendaraan.
Sementara, Indonesia mengimpor 10 produk utama dari Mesir yang didominasi produk bahan baku dan penolong industri dalam negeri. Produk tersebut meliputi pupuk fosfat, kurma, kentang industri, jeruk citrus, minyak zaitun, biji koriander, adas manis atau anis, anggur, panel kayu, serta buku cetakan.
Pejabat Fungsi Ekonomi KBRI Kairo, Rifki Rustam Arsyad menjelaskan pertumbuhan ekonomi Mesir didukung oleh sektor swasta dan investasi, terutama di bidang jasa, pariwisata, manufaktur, dan industri.
Selain itu, Mesir memiliki letak geografis yang strategis sebagai penghubung antara Asia, Afrika, dan Eropa, sehingga menjadikannya mitra dagang nontradisional yang penting bagi Indonesia serta salah satu tujuan utama investasi di Afrika.
“Saat ini, investasi Indonesia di Mesir mencakup sektor komoditas, jasa, konstruksi, serta teknologi informasi dan komunikasi (TIK). Sebaliknya, investasi Mesir di Indonesia meliputi sektor perkebunan dan peternakan, industri kertas dan percetakan, serta perdagangan dan reparasi,” ungkap Rifki.