Lanjut Ayu menjelaskan, produk cokelat premium yang terkurasi telah berhasil diekspor ke beberapa negara di Asia, sedangkan jeli merek Inaco memiliki potensi cukup besar karena telah berhasil diekspor ke Timur Tengah, Australia, Asia, dan Amerika. Sementara itu, produk buah segar juga telah merambah pasar Asia dan Timur Tengah.
Selain itu, pelaku usaha dari ketiga produk tersebut telah memiliki sertifikasi Hazard Analysis and Critical Control Points (HACCP) serta Sanitasi dan Fitosanitasi (SPS) sebagai bagian persyaratan masuk pasar Inggris.
“Ketiga pelaku usaha akan dijadikan basis data Atdag London ketika bertemu dengan pembeli sekaligus menjadi referensi utama untuk partisipasi pameran dagang di Eropa,” tutur Ayu.
Pada 2024, total perdagangan Indonesia dengan Inggris mencapai USD 2,76 miliar. Ada peningkatan 2,55 persen dibanding periode yang sama di tahun sebelumnya. Sementara itu, ekspor Indonesia ke Inggris tercatat sebesar USD 1,79 miliar dan impor Indonesia dari Inggris USD 973,30 juta. Dengan demikian, Indonesia surplus neraca perdagangan terhadap Inggris sebesar USD 812,20 juta.