“Dalam visi kepengurusan sekarang, pembinaan bulu tangkis tidak melulu berfokus pada prestasi atlet, melainkan membangun ekosistem. Semua mulai kita benahi. Rekrutmen atlet, rekrutmen pelatih, ada seleknas, dan sekarang kita lengkapi juga dengan peningkatan SDM perwasitan. Tujuannya agar ekosistem bulu tangkis kita makin lengkap dan eksistensi di dunia internasional semakin diakui, tidak hanya dari sisi prestasi atlet,” ujar Ricky ketika memuka acara workshop.
Wahyana menjelaskan, Ketua Umum PP PBSI M. Fadil Imran telah memberi arahan agar kepengurusan 2024-2028 dapat menghasilkan referee tingkat BWF dan meningkatkan kuantitas dan kualifikasi wasit di berbagai level. Sampai saat ini, tambah Wahyana, Indonesia belum mempunyai referee bersertifikat BWF.
Data Technical Offcials PBSI per 1 Januari 2025 menunjukkan bahwa untuk seluruh Indonesia terdapat 75 referee provinsi, 14 referee akreditasi nasional, 10 referee bersertifikasi nasional, dan 2 referee berakreditasi Badminton Asia (BA). Belum ada referee dengan kualifikasi di atasnya, yakni yang bersertifikasi BA dan BWF.