UNHCR menyambut baik keputusan pemerintah Burundi yang memberikan status pengungsi secara langsung (prima facie) kepada mereka yang melarikan diri dari konflik, sehingga memungkinkan mereka segera mendapatkan perlindungan dan bantuan kemanusiaan.
Namun, masih banyak kebutuhan mendesak, termasuk tempat tinggal, makanan, sanitasi, serta layanan medis.
“Kami sangat membutuhkan tempat penampungan, makanan, dan fasilitas sanitasi seperti toilet, serta relokasi bagi para pengungsi baru ke lokasi lain guna mengatasi kepadatan berlebih,” ujar Mukanga-Eno.
Ia juga menyoroti laporan adanya kasus campak di tengah kondisi tempat penampungan yang terlalu padat.
Sebagai tanggapan atas krisis ini, UNHCR bersama organisasi lokal telah mendistribusikan pasokan kebutuhan pokok dan makanan bagi para pengungsi yang baru tiba.
Selain itu, sedang dilakukan persiapan untuk merelokasi mereka ke kamp pengungsi Musenyi, yang dapat menampung hingga 10.000 orang. Pemerintah Burundi juga berupaya membuka lokasi tambahan guna mengurangi kepadatan.