Dikatakan Anjar bahwa dia sendiri memiliki banyak varian batu akik berkualitas seperti Baturaja, Wulung, Cempaka, batu gambar sebagian, Sulaiman juga ada. Semua batu akik itu dikonteskan di setiap event di Indonesia.
“Itu kearifan lokal kita semua asal Palembang,” tutur Anjar.
Bahkan Anjar mengikutkan/mendaftarkan (semua batu itu), dan terkadang menang kadang kalah. Karena menurutnya, dalam sebuah kontes tidak menentu, tentunya tergantung kondisi batu juga, kadang ada kelalaian seperti human error terkait pemeliharaan.
Semisal, lanjut dia, saat mau kontes dia lalai tidak memaintenance seperti dipoles atau luka atau lecet yang terlewatkan itu mutlak kalah.
“Biasanya seperti gitu human error, kalau kualitas material kita kan ngerti berdasarkan otodidak pengalaman kita,” imbuhnya.
Dia sendiri kebetulan pada hari ini total mengikutkan (kontes) sebanyak 48 akik, memang tidak banyak. Karena ini hari terakhir, ada yang main Kecubung Wulung di kelasnya saya isi 14 kuota, dia main. Juga ada batu Sulaiman Mata, Bumi, Junjung Derajat dan batu Raja.