“Ya andalan semua, kalau gak andelan saya ga mau keluarkan,” ujar Anjar berkelakar.
Kali pertama Anjar terjun pada kontes batu akik sejak awal tahun 2015. Sebenernya kontes ini sebagai ajang silaturami buat para komunitas pecinta batu akik pernata.
“Orangnya ini aja, ada juga bertambah yang baru nyoba, kalau sudah kecantol, susah lepasnya,” tukasnya.
Lebih lanjut, dia melihat, geliat batu akik permata itu bukan turun tetapi normal stabil. Bahkan di 2015, 2016, 2017 itu ugal-ugalan, buat dia itu ektrem banget, sampai orang yang tidak mengerti batu akik ikut terjun hingga mendalami. Sebelum itu pun event-event serupa sudah ada, karena kontes di 2010 itu sudah ada di Payakumbuh, Sumatera Barat.
Dalam kesempatan yang sama, Arieful Arief, 33, dari Komunitas Batu Giok Idocrase Aceh mengungkapkan, antusiasme peserta yang mengikuti kontes batu akik permata di Blok M Square, sangat luar biasa. Karena memang untuk di Blok M Square ini ramainya luar biasa.
Setelah wabah covid mereda, terus ramai kembali, menggeliat terus menerus, seperti komunitas batu akik permata di Aceh selalu rqmai. Tqk ayal untuk gosok batu akik saja sampai orang rela antre sekarang ini. Lalu membelah batu antre, gosok batu antre, hingga pasang ring pun antre.