Sisi lain, Hamas menanggapi dengan kritik terhadap pendekatan Trump, menyatakan bahwa strategi tersebut tidak akan berhasil.
Sementara itu, pemerintah Mesir menegaskan kembali penolakannya terhadap relokasi warga Palestina dari Gaza, menekankan dukungan mereka terhadap hak penentuan nasib sendiri dan hak kembali bagi rakyat Palestina.
Sebelumnya, sayap bersenjata Hamas, Brigade Al-Qassam, mengumumkan penundaan pembebasan sandera berikutnya, hingga Israel mematuhi semua ketentuan perjanjian tersebut.
Kesepakatan gencatan senjata tiga tahap telah berlaku di Gaza sejak 19 Januari, dalam rangka menghentikan perang genosida Israel yang telah menewaskan lebih dari 48.000 orang dan menghancurkan wilayah kantong Palestina tersebut. (*)