IPOL.ID – Peneliti Ahli Utama Pusat Riset Iklim dan Atmosfer (PRIA) Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) Trismidianto mengatakan, salah satu fenomena yang sering diabaikan masyarakat adalah dampak air hujan yang telah tercemar polusi.
Jika mengandung polutan seperti logam berat, sulfur dioksida, dan nitrogen oksida, air hujan dapat membentuk hujan asam yang berpotensi merusak lingkungan dan infrastruktur.
“Apa kalian tahu Patung Pancoran Jakarta? Patung tersebut sudah tercemar hujan asam. Hujan asam terjadi karena berbagai faktor lingkungan, termasuk polusi udara dan hujan. Faktor-faktor ini yang menyebabkan korosi pada permukaan patung,” kata Trismidianto, dalam kunjungan ilmiah Institut Teknologi Pagar Alam, di Bandung, melansir Rabu (19/2/2025).
Air hujan, ujar Trismidianto, sering disepelekan oleh masyarakat karena mereka menilai air hujan tidak berbahaya. “Padahal, jika air hujan tercemar polusi bisa membawa polutan seperti logam berat, sulfur dioksida, nitrogen oksida, yang bisa membentuk hujan asam,” tambahnya.