“Nah, ini awalnya gas rumah kaca (GRK). Saya yakin semuanya pernah merasakan, salah satu contoh parkir mobil yang ditaruh di lapangan yang panas. Pas pertama kita masuk di dalam terasa sangat panas, itulah GRK. Kenapa? karena panas atau radiasi yang masuk itu terperangkap dan tidak bisa keluar,” tutur Trismidianto.
GRK adalah gas-gas di atmosfer yang dihasilkan dari berbagai kegiatan manusia. Gas ini berkemampuan untuk menyerap radiasi matahari di atmosfer sehingga menyebabkan suhu di permukaan bumi menjadi lebih hangat.
“Dalam mempelajari sains atmosfer kita itu butuh model untuk memprediksi,” ujar Trismidianto.
Model merupakan representasi (biasanya lebih sederhana) dari suatu objek atau proses yang ada atau terjadi di alam yang sesungguhnya. Terdapat dua jenis model, yaitu model fisik dan model matematik atau numerik. Model dapat berbentuk sebagai objek fisik, gambar, grafik, persamaan matematika, ataupun perangkat lunak yang dijalankan dengan bantuan komputer.
Di akhir, Trismidianto menjelaskan beberapa sistem yang dibuat di PRIA BRIN. Salah satunya SADEWA (Satellite Disaster Early Warning System) terkait prediksi curah hujan untuk tiga hari kedepan.