“Alhamdulillah, akhirnya pemerintah memutuskan untuk memberikan insentif mobil hybrid. Jadi, tentu saya berharap atas kegiatan IIMS tahun ini, akan mampu menggairahkan kembali minat calon konsumen untuk belanja otomotif,” ujar Agus.
Menperin menambahkan, industri otomotif selama ini memberikan kontribusi yang signfikan bagi pertumbuhan ekonomi nasional. “Karena di dalam sektor ini ada yang kita sebut dengan backward linkage dan juga forward linkage, yang pada gilirannya bisa memperkuat atau bisa memperlemah ekonomi nasional,” jelasnya.
Berdasarkan perhitungan, penurunan penjualan mobil pada tahun 2024 berdampak juga terhadap penurunan ekonomi, yakni untuk backward linkage-nya sebear Rp5,4 triliun dan forward linkage-nya Rp4,6 triliun. “Tentu secara umum, ke depan perekonomian, termasuk industri manufaktur ini telah dan akan dihadapkan pada kondisi atau challenge yang sangat unik dan berat,” ujar Agus.
Menurutnya, dinamika geopolitik saat ini begitu dinamis, termasuk dengan kembali terpilih Donald Trump sebagai Presiden Amerika Serikat. “Ini harus terus-menerus kita ikuti, tentu akan memengaruhi industri dalam negeri dan pada gilirannya juga akan memengaruhi perekonomian nasional,” lanjut Agus.